قدر الجلوس بين السجدتين
1142 أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ أَبُو قُدَامَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى ، عَنْ شُعْبَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنِي الْحَكَمُ ، عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى ، عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ : كَانَ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُكُوعُهُ وَسُجُودُهُ وَقِيَامُهُ بَعْدَ مَا يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ وَبَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ قَرِيبًا مِنَ السَّوَاءِ |
In the prayer of the Messenger of Allah (ﷺ), his bowing, his prostration, standing after he raised his head from bowing and (sitting) between the two prostrations, were almost the same.
:Telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Hujr dia berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Muslim bin Abu Maryam dari 'Ali bin 'Abdurrahman Al Mu'awiy dari 'Abdullah bin 'Umar dia melihat seorang laki-laki menggerak-gerakkan kerikil dengan tangannya saat shalat. Setelah selesai Abdullah berkata kepadanya; Janganlah kamu menggerak-gerakkan kerikil saat shalat sesungguhnya itu perbuatan syetan. Berbuatlah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. la berkata; Bagaimana cara Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukannya? Aku menjawab; Beliau meletakkan tangan kanan di atas paha kanan lalu menunjukkan jari telunjuknya ke kiblat dan mengarahkan pandangan ke jari tersebut-atau ke sekitarnya. Kemudian ia berkata Begitulah cara Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukannya.