النهي عن نبيذ الجعة، وهو شراب يتخذ من الشعير
5560 أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ رُزَيْقٍ ، عَنْ أَبِي إِسْحَقَ ، عَنْ صَعْصَعَةَ بْنِ صُوحَانَ ، عَنْ عَلِيٍّ ، كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ قَالَ : نَهَانِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ حَلْقَةِ الذَّهَبِ ، وَالْقَسِّيِّ ، وَالْمِيثَرَةِ ، وَالْجِعَةِ |
The Prophet [SAW] forbade to me to use gold rings, Al-Qassi, Al-Mitharah and Al-Ji'ah (a barley drink).
:Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakr bin Ali ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdu Ash Shamad dari Bapaknya dari Muhammad bin Juhadah dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Uqbah bin Farqad ia berkata Perasan nabidz yang biasa diminum oleh Umar Ibnul Khaththab telah berubah menjadi cuka. Yang menguatkan riwayat ini adalah hadits As Saib.
5561 أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ ، عَنْ إِسْمَعِيلَ وَهُوَ ابْنُ سُمَيْعٍ ، قَالَ : حَدَّثَنِي مَالِكُ بْنُ عُمَيْرٍ ، قَالَ : قَالَ صَعْصَعَةُ لِعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ : انْهَنَا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ عَمَّا نَهَاكَ عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : نَهَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الدُّبَّاءِ ، وَالْحَنْتَمِ |
Forbid to us, O Commander of the Believers! What the Messenger of Allah [SAW] forbade to you. He said: The Messenger of Allah [SAW] forbade me from using Ad-Dubba' and Al-Hantam.
:Al Harits bin Miskin berkata -dengan dibacakan di hadapannya dan aku mendengarnya- dari Ibnul Qasim berkata; telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari As Sa`ib bin Yazid bahwasanya ia mengabarkan bahwa Umar Ibnul Khaththab keluar menemui mereka dan berkata 'Aku mendapati bau perasan nabidz pada mulut si fulan -lalu Umar beranggapan bahwa itu adalah minuman yang memabukkan-. Aku lalu bertanya tentang minuman apa yang ia minum jika itu sesuatu yang memabukkan maka aku akan menyambuknya.' Umar Ibnul Khaththab? radliallahu 'anhu lalu menyambuknya dengan hitungan had yang sempurna.