The Prophet (ﷺ) met Zaid bin 'Amr bin Nufail in the bottom of (the valley of) Baldah before any Divine Inspiration came to the Prophet. A meal was presented to the Prophet (ﷺ) but he refused to eat from it. (Then it was presented to Zaid) who said, I do not eat anything which you slaughter in the name of your stone idols. I eat none but those things on which Allah's Name has been mentioned at the time of slaughtering. Zaid bin 'Amr used to criticize the way Quraish used to slaughter their animals, and used to say, Allah has created the sheep and He has sent the water for it from the sky, and He has grown the grass for it from the earth; yet you slaughter it in other than the Name of Allah. He used to say so, for he rejected that practice and considered it as something abominable.

Mûsa ibn 'Uqba, en se référant à Sâlim ibn 'Abd Allâh, dit: «D'après 'Abd Allâh ibn 'Umar (), avant de recevoir la Révélation, le Prophète () rencontra une fois Zayd ibn 'Amru ibn Nufayl au bas de Balda~. On présenta quelque viatique au Prophète () mais celuici refusa d'en manger.

':'Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Abu Bakr dari Fudlail bin Sulaiman telah bercerita kepada kami Musa bin 'Uqbah telah bercerita kepada kami Salim bin Abdullah dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Zaid bin 'Amru bin Nufail di suatu jalan di bawah lembah bernama Baldah sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menerima wahyu. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam disuguhi hidangan makanan namun beliau enggan memakannya. Kata beliau; 'Wahai Zaid aku tidak memakan sesuatu yang kalian sembelih di atas nashab kalian (batu besar yang biasa digunakan untuk menyembelih hewan yang ditujukan untuk behala) dan aku tidak akan memakan sesuatu kecuali yang disembelih dengan menyebut nama Allah'. Dan Zaid bin 'Amru pernah mencela Quraisy dalam perkara sembelihan mereka dengan berkata; 'Kambing itu diciptakan oleh Allah dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuknya Allah juga menumbuhkan tumbuhan di muka bumi untuknya kemudian kalian menyembelihnya tanpa menyebut nama Allah'. Hal ini diungkapan oleh Zaid sebagai protes atas tindakan mereka sekaligus menganggapnya sebagai perkara yang tidak sepele.'

Zaid bin 'Amr bin Nufail went to Sham, inquiring about a true religion to follow. He met a Jewish religious scholar and asked him about their religion. He said, I intend to embrace your religion, so tell me some thing about it. The Jew said, You will not embrace our religion unless you receive your share of Allah's Anger. Zaid said, 'I do not run except from Allah's Anger, and I will never bear a bit of it if I have the power to avoid it. Can you tell me of some other religion? He said, I do not know any other religion except the Hanif. Zaid enquired, What is Hanif? He said, Hanif is the religion of (the prophet) Abraham who was neither a Jew nor a Christian, and he used to worship None but Allah (Alone) Then Zaid went out and met a Christian religious scholar and told him the same as before. The Christian said, You will not embrace our religion unless you get a share of Allah's Curse. Zaid replied, I do not run except from Allah's Curse, and I will never bear any of Allah's Curse and His Anger if I have the power to avoid them. Will you tell me of some other religion? He replied, I do not know any other religion except Hanif. Zaid enquired, What is Hanif? He replied, Hanif is the religion of (the prophet) Abraham who was neither a Jew nor a Christian and he used to worship None but Allah (Alone) When Zaid heard their Statement about (the religion of) Abraham, he left that place, and when he came out, he raised both his hands and said, O Allah! I make You my Witness that I am on the religion of Abraham.

Mûsa: «Sâlim ibn 'Abd Allâh m'a rapporté et je crois qu'il rapportait la chose d'ibn 'Umar que Zayd ibn 'Amru ibn Nufayl se dirigea vers la Syrie dans le but de s'enquérir de la Religion et de l'embrasser. A la rencontre d'un docte juif, il essaya de se renseigner auprès de lui de sa religion. Il lui dit: Informemoi...!; il se peut que j'embrasse votre religion. Tu ne peux être de notre religion, répondit le Juif, que si tu acceptes ta part du courroux d'Allah. Mais moi, je veux éviter le courroux d'Allah! répliqua Zayd; je ne veux rien du courroux d'Allah. D'ailleurs, comment pourraije le supporter? Voudraistu m'indiquer une autre religion? A part d'être un ~anîf, je ne connais aucune autre religion. Et que veux dire ~Ianîj? C'est, ajouta le Juif, pe fait de suivre] la religion d'Abraham, lequel n'était ni juif ni chrétien; il n'adorait que Allah. Sur ce, Zayd quitta ce Juif et, rencontrant un docte chrétien, lui tint les mêmes propos. Et l'homme de lui dire: Tu ne peux être de notre religion que si tu acceptes ta parl de la malédiction d'Allah. Mais moi, je veux éviter la malédiction d'Allah! répliqua Zayd; je ne veux rien du courroux ou de la malédiction d'Allah. D'ailleurs, comment pourraije supporter cela? Voudraistu m'indiquer une autre religion? A part d'être un Hanif, je ne connais aucune autre religion. Et que veux dire Hanif C'est [le fait de suivre] la religion d'Abraham, lequel n'était ni juif ni chrétien; il n'adorait que Allah. «Après avoir entendu ce que disaient d'Abraham [ces deux personnages]~ Zayd les quitta et une fois en dehors de leur pays, il leva les mains et s'écria: a mon Allah! J'atteste que j'ai choisie la religion d'Abraham. »

':'(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) Musa berkata telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah aku tidak mengetahuinya kecuali apa yang diceritakannya dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Zaid bin Amru bin Nufail pergi ke negeri Syam mencari agama yang hendak dia ikuti. Kemudian dia bertemu dengan seorang 'alim Yahudi (rahib) dan bertanya kepadanya tentang agama mereka. Zaid berkata; 'Sungguh barangkali aku dapat memeluk agama kalian. Untuk itu tolong terangkan kepadaku'. Maka rahib itu berkata; 'Janganlah kamu mengikuti agama kami kecuali jika kamu mau mendapat bagian dari murka Allah'. Zaid berkata; 'Tidaklah aku lari melainkan karena menghindar dari murka Allah dan selamanya aku tidak mau menanggung sedikitpun dari murka Allah. Maka bagaimana mungkin aku mampu menanggungnya?. Apakah engkau dapat menunjukkan aku kepada agama yang lain?'. Rahib Yahudi itu berkata; 'Aku tidak tahu kecuali agama yang hanif'. Zaid bertanya; 'Apakah yang dimaksud dengan hanif itu?'. Rahib itu berkata; 'Agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam dan dia tidak beragama Yahudi dan tidak pula Nashrani dia tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah'. Maka Zaid pun pergi kemudian dia bertemu dengan seorang 'alim Nashrani (pendeta) dan menceritakan seperti tadi tetapi sang pendeta berkata; 'sekali-kali tidaklah kamu mengikuti agama kami kecuali kamu akan mendapat bagian dari laknat Allah'. Maka Zaid berkata; 'Tidaklah aku lari melainkan karena menghindar dari murka Allah dan selamanya aku tidak mau menanggung sedikitpun dari laknat Allah dan murka Allah. Maka bagaimana mungkin aku mampu menanggungnya? Apakah engkau dapat menunjukkan aku kepada agama yang lain?'. Pendeta Nashrani itu berkata; 'Aku tidak tahu kecuali agama yang hanif'. Zaid bertanya; 'Apakah yang dimaksud dengan hanif itu?' Pendeta itu berkata; 'Agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam dan dia tidak beragama Yahudi dan tidak pula Nashrani dia tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah'. Setelah Zaid merenungkan apa yang mereka katakan tentang Ibrahim 'alaihis salam Zaid pergi dan setelah nampak dia berdo'a; 'Ya Allah aku bersaksi bahwa aku memeluk agama Ibrahim'.'