وجوب الخيار للمتبايعين قبل افتراقهما بأبدانهما
4452 أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ : أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ ، عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الْمُتَبَايِعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ صَفْقَةَ خِيَارٍ ، وَلَا يَحِلُّ لَهُ أَنْ يُفَارِقَ صَاحِبَهُ خَشْيَةَ أَنْ يَسْتَقِيلَهُ |
The two parties to a transaction have the choicer so long as they have not separated, unless they reach an agreement before parting, and it is not permissible to hasten to leave for fear that the other party may change his mind.
:Telah mengabarkan kepada kami Washil bin Abdul A'la ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari ayahnya dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kurma dengan kurma gandum dengan gandum jewawut dengan jewawut garam dengan garam dengan serah terima secara langsung barang siapa menambah atau meminta tambahan maka sungguh ia telah melakukan riba kecuali yang berbeda warnanya.