Usama bin Zaid was asked at what pace the Prophet (ﷺ) rode during Hajjat-ul-Wada` He rode at a medium pace, but when he came upon an open way he would go at full pace.

Yahya: D'après Hichâm, son père dit: «Interrogé sur la marche du Prophète () pendant le pèlerinage de l'Adieu, 'Usâma ibn Zayd — [Muhammad ibn alMuthanna]: Yahya disait: tandis que j'entendais, mais, par inadvertance de ma part, cela ne fut pas rappporté. — dit: II marchait avec une allure de 'anaq^ mais une fois dans un chemin spacieux, il marchait à une allure nas. » Le nas est audessus du 'anaq.

Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al Mutsannaa telah bercerita kepada kami Yahya dari Hisyam berkata telah mengabarkan kepadaku bapakku berkata; Usamah bin Zaid radliallahu 'anhuma pernah ditanya -Yahya berkata; aku mendengarnya lalu hilang dariku (lupa) - tentang cara berjalan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat haji wada'. Dia menjawab: "Beliau berjalan dengan 'anaq (sedang, tidak lambat tidak cepat) dan apabila sampai di daerah dataran yang luas Beliau berjalan dengan nashshu. Dan nashsh maksudnya adalah berjalan sedikit lebih cepat dari 'anaq".

While I was in the company of `Abdullah bin `Umar on the way to Mecca, he received the news of the severe illness of Safiya bint Abi Ubaid (i.e. his wife), so he proceeded at greater speed, and when the twilight disappeared, he dismounted and offered the Maghrib and `Isha 'prayers together and said, I saw the Prophet (ﷺ) delaying the Maghrib prayer to offer it along with the `Isha' when he was in a hurry on a journey.

Selon Zayd — II s'agit d'ibn 'Asiam —, son père dit: «J'étais avec 'Abd Allah ibn 'Umar () sur le chemin menant à La Mecque quand il reçut des informations disant que Saffîya bent Abu 'Ubayd souffrait beaucoup. Sur ce, il se mit à marcher rapidement jusqu'après le coucher du crépuscule. Il s'arrêta alors et fît la prière du maghrib et celle de la 'atama ensemble. Puis, il dit: J'ai vu le Prophète () retarder la prière du maghrib et la faire avec celle du 'ichâ' lorsqu'il avait besoin de marcher rapidement.»

Telah bercerita kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far berkata telah mengabarkan kepadaku Zaid, dia adalah putra dari Aslam dari bapaknya berkata; "Aku pernah bersama 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma di suatu jalan menuju kota Makkah lalu sampai berita kepadanya bahwa Shofiyah binti Abi 'Ubaid menderita sakit keras. Maka dia mempercepat jalannya hingga ketika syafaq (warna merah di langit) telah hilang dia berhenti lalu shalat Maghrib dan 'Atmah ('Isya') dengan menjama' keduanya kemudian berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila mendesak perjalanannya, Beliau mengakhirkan shalat Maghrib lalu menjama' keduanya (dengan 'Isya') "

Allah's Messenger (ﷺ) said, Journey is a piece of torture, for it disturbs one's sleep, eating and drinking. So, when you fulfill your job, you should hurry up to your family.

Abu Hurayra (): Le Messager d'Allah () dit: «Le voyage est une partie du châtiment: il empêche l'un de vous de [bien] dormir, de [bien] manger et de [bien] boire... Donc, lorsque l'un de vous termine ses affaires [pendant le voyage], qu'il fasse vite pour revenir chez lui!»

Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya, maula Abu Bakar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Safar (bepergian) itu bagian (setengah) dari adzab (siksa) karena jika seorang dari kalian bepergian terkurangi tidur, makan dan minumnya. Apabila salah seorang dari kalian telah menyelesaikan urusannya (saat bepergian) hendaklah dia segera kembali kepada keluarganya".