تحريم الجمع بين المرأة وخالتها

: : هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،   

تَحْرِيمُ الْجَمْعِ بَيْنَ الْمَرْأَةِ وَخَالَتِهَا

: هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،  

: : هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،   

3279 أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى ، قَالَ : حَدَّثَنَا هِشَامٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَلَا عَلَى خَالَتِهَا

: هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،  

A woman should not be taken as a co-wife to her paternal aunt or her maternal aunt.

:Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Yazid bin Abdullah bin Al Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah ia berkata; saya pernah bertanya kepada Aisyah mengenai hal tersebut kemudian ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melakukan dengan dua belas setengah uqiyah lebih separoh yaitu lima ratus dirham.

: : هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،   

3280 أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ، قَالَ : أَنْبَأَنَا الْمُعْتَمِرُ ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ ، عَنْ الشَّعْبِيِّ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُنْكَحَ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا ، وَالْعَمَّةُ عَلَى بِنْتِ أَخِيهَا

: هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،  

The Messenger of Allah forbade taking a woman as a co-wife to her paternal aunt or her maternal aunt.

:Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Mubarak ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Mahdi ia berkata; telah menceritakan kepada kami Daud bin Qais dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah ia berkata; mahar disaat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada diantara kami adalah sepuluh uqiyah.

: : هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،   

3281 أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى ، قَالَ : حَدَّثَنَا خَالِدٌ ، قَالَ : حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي عَاصِمٌ ، قَالَ : قَرَأْتُ عَلَى الشَّعْبِيِّ ، كِتَابًا فِيهِ ، عَنْ جَابِرٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا ، وَلَا عَلَى خَالَتِهَا قَالَ : سَمِعْتُ هَذَا مِنْ جَابِرٍ

: هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،  

I read a book to Ash-Sha'bi in which it was narrated from Jabir that the Prophet said: 'A woman should not be taken as a co-wife to her paternal aunt or her maternal aunt.' He said: 'I heard that from Jabir.'

:Telah mengabarkan kepada kami Ali bin Hujr bin Iyas bin Muqatil bin Musyamrikh bin Khalid ia berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub dan Ibnu 'Aun dan Salamah bin 'Alqamah dan Hisyam bin Hassan hadis sebagian mereka masuk kepada sebagian yang lain dari Muhammad bin Sirin berkata Salamah dari Ibnu Sirin; saya telah diberitahu dari Abu Al 'Ajfa` dan orang lain mengatakan dari Muhammad bin Sirin dari Abu Al 'Ajfa` ia berkata; Umar bin Al Khathab berkata; Jangan kalian memahalkan mahar para wanita seandainya hal tersebut adalah kemuliaan di dunia atau ketakwaan di sisi Allah 'azza wajalla orang yang paling berhak adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan mahar kepada seorang isteri-pun dan tidak seorangpun anak wanitanya yang diberi mahar lebih dari dua belas uqiyah. Dan sesungguhnya seseorang memahalkan mahar isterinya hingga menjadi musuh dalam dirinya dan hingga ia berkata 'Saya telah dibebani karena kalian untuk mengguyurkan geriba.---- Abu Al 'Ajfa` berkata; Saya dahulu adalah anak muda Arab yang baru saja lahir hingga saya tidak mengetahui maksud mengguyurkan geriba----. Abu Al 'Ajfa` berkata; Hal lain yang sering mereka ucapkan terhadap orang yang terbunuh dalam peperangan kalian atau orang yang mati sebagai Syahid atau terbunuh seabagai syahid mereka memberi komentar 'Barangkali ia membebani terlalu berat belakang kendaraannya atau malah meletakkan pelananya dengan emas atau perak yang ingin ia perdagangkan'. Saya ingatkan kalian janganlah kalian mengucapkan demikian akan tetapi ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Barang siapa yang terbunuh di jalan Allah atau meninggal maka ia berada di Surga.

: : هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،   

3282 أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ آدَمَ ، عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ ، عَنْ عَاصِمٍ ، عَنْ الشَّعْبِيِّ ، قَالَ : سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ ، يَقُولُ : نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُنْكَحَ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا وَخَالَتِهَا

: هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،  

The Messenger of Allah forbade taking a woman as a co-wife to her paternal aunt or maternal aunt.

:Telah mengabarkan kepada kami Al Abbas bin Muhammad Ad Duri ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hasan bin Asy Syaqiq ia berkata; telah memberitakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah bin Az Zubair dari Ummu Habibah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya saat berada di negeri Habasyah. Ia dinikahkan oleh An Najasyi ia memberinya mahar empat ribu dan memberi perbekalannya dari dirinya sendiri dan mengirimnya bersama dengan Syurahbil bin Hasanah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengirimkan kepadanya sesuatupun dan mahar para isterinya adalah empat ratus dirham.

: : هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،   

3283 أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَسَنِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ ، عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ ، عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُنْكَحَ الْمَرْأَةُ عَلَى عَمَّتِهَا ، أَوْ عَلَى خَالَتِهَا

: هذه القراءةُ حاسوبية، وما زالت قيدُ الضبطِ والتطوير،  

The Messenger of Allah forbade taking a woman as a co-wife to her paternal aunt or maternal aunt.

:Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Salamah dan Al Harits bin Miskin dengan membacakan riwayat dan saya mendengar lafazhnya adalah lafazh Muhammad dari Ibnu Al Qasim dari Malik dari Humaid Ath Thawil dari Anas bin Malik bahwa Abdur Rahman bin 'Auf menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan terlihat padanya bekas warna kuning. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya ia pun mengabarkan beliau bahwa ia telah menikahi seorang wanita Anshar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: Berapa engkau memberi mahar untuknya? Ia berkata; emas seberat biji kurma. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Rayakan walaupun hanya dengan seekor kambing.