استئمار الثيب في نفسها
3249 أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ دُرُسْتَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُو إِسْمَعِيلَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى ، أَنَّ أَبَا سَلَمَةَ ، حَدَّثَهُ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا تُنْكَحُ الثَّيِّبُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ ، وَلَا تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ إِذْنُهَا ؟ قَالَ : إِذْنُهَا أَنْ تَسْكُتَ |
A previously married woman should not be married until her permission has been sought, and a virgin should not be married until her consent is sought. They said: O Messenger of Allah, how does she give her permission? He said: Her permission is if she keeps silent.
:Telah mengabarkan kepada kami Abdul Jabbar bin Al 'Ala` dari Sufyan dari Az Zuhri dan Hisyam bin 'Urwah dari 'Urwah dari Aisyah ia berkata; pamanku Aflah telah meminta izin untuk menemuiku setelah turun ayat Hijab kemudian saya tidak mengizinkannya. Hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang lalu saya bertanya kepadanya. Kemudian beliau bersabda: Izinkanlah dia ia adalah pamanmu. Saya katakan; wahai Rasulullah saya disusui orang wanita dan tidak disusui orang laki-laki. Beliau bersabda: Izinkah dia engkau beruntung. Ia adalah pamanmu.